04 May 2009

Unstopable Succes

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-bintanag ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allahlah tempat kembali yang yang baik” (QS. 3: 14)


Setiap orang pasti ingin sukses. Tidak ada orang yang ingin hidupnya gagal. Ketika Anda sukses, Anda merasakan keberhasilan mencapai cita-cita. Tidak peduli apa pun cita-cita tersebut. Ketika gagal, Anda merasakan kekecewaan dan kesedihan karena tidak berhasil mencapai apa yang Anda idamkan. Sukses dan gagal menjadi dua kondisi yang saling berlawanan. Sukses menjadi idaman setiap orang. Sedang gagal menjadi momok yang dijauhi setiap orang.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, sukses berarti berhasil atau beruntung. Sedangkan kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan. Jadi sukses atau keseuksesan terkait erat dengan pencapaian hasil atau keburuntangan karena mendapatkan sesuatu. Sebaliknya tidak sukses adalah kegagalan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Atau ketidakberuntungan karena tidak mendapatkan sesuatu.

Menurut John C. Maxwell, sukses adalah mengetaahui apa tujuan hidup Anda; bertumbuh untuk mencapai kemampuan maksimal Anda; dan menabur benih untuk memberikan manfaat kepada lainnya. Henry Wadsworth L. menyebutkan sukses sebagai melakukan sebaik-baiknya apa yang Anda kerjakan. Sedang Napoleon Hill mengatakan sukses adalah mereka yang selalu memberi, membentuk dan mengontrol egonya sendiri, tidak menyisakan tempat untuk mengharapkan adanya keberuntungan atas tiap pekerjaan atau kesempatan, atau atas segala perubahan nasib.Apapun makna sukses yang kita ketahui, namun kita lebih mudah mengucapkan kata ‘sukses’ daripada mengalami kesuksesan itu sendiri. Kesuksesan menjadi kata ‘sakral’ yang sulit diraih. Karena kebanyakan orang mengartikan sukses sebagai tujuan yang akan diraih, bukan proses yang sedang dialami. Inilah yang membuat sukses menjadi sekedar impian bagi banyak orang.

Bayangkan kita tentang sukses biasanya adalah bayangan tentng banyaknya halangan yang harus kita lalaui untuk memperoleh kesuksesan. Halangan yang sulit dan membutuhkan banyak pengorbanan, sehingga akhirnya banyak orang menganggap sukses sebagai ilusi yang tak mungkin terwujud.


Pandangan Umum Tentang Sukses

Yang terbayang dalam benak sebagian orang tentang sukses adalah orang yang berhasil mengumpulkan kekayaan. Punya harta melimpah, rumah yang besar dan mewah. Kendaraan model terbaru dan jumlahnya lebih dari satu. Tanah yang dimilikinya ada dimana-mana. Sering shopping dan travel ke luar negeri. Pendek kata, apa saja kebutuhan yang diinginkannya akan mudah terpenuhi karena banyak uang.

Sukses bagi kebanyakan orang juga berarti ketenaran. Orang yang berhasil menjadi populer di lingkungannya. Orang tersebut sukses karena namanya dikenal dan dikenang banyak orang. Aktivitasnya sering dibicarakan dan diliput media massa. Ia menjadi public figure. Biasanya, semakin populer seseorang semakin banyak pula harta kekayaan yang dimilikinya.

Gambaran lain tentang sukses adalah orang yang berhasil menduduki jabatan tinggi. Entah itu namanya manajer, direktur, jenderal, menteri atau ketua sebuah organisasi. Apapun nama jabatannya, jika organisasinya semakin besar dan jabatannya semakin tinggi, maka orang menganggapnya sebagai kesuksesan. Biasanya, dengan jabatannya itu ia bisa memperoleh apa saja, termasuk mudah memperoleh kekayaan dan ketenaran.

Kesuksesan yang digambarkan banyak orang adalah kesuksesan dalam harta, popularitas dan jabatan. Sukses seseorang biasanya diukur dari seberapa banyak harta yang besar jabatannya. Apalagi jika ketiga hal tersebut ada pada diri seseorang, maka semakin sukseslah orang menganggapnya. Apakah anggapan ini salah? Tentu saja tidak! Berhasil memperoleh kekayaan, popularitas dan kedudukan adalah kesuksesan. Kita tidak dapat memungkiri bahwa orang yang kaya, terkenal dan memiliki jabatan adalah orang sukses. Hal ini sudah merupakan anggapan umum.

Namun, pertanyaan yang perlu direnungkan adalah apakah sukses karena harta, populeritas dan jabatan merupakan kesukses yang sejati? Bagaimana jika orang yang kaya, tenar dan berkedudukan itu justru sering gelisah, sedih dan tidak merasa bahagia? Bukankah kondisi itu banyak terjadi di sekeliling kita?

Jadi indikator yang lebih cepat untuk mengukur kesuksesan seseorang? Sebab ternyata harta, populeritas dan jabatan tidak dapat dijadikan indikator bagi kesuksesan seseorang. Adakah ukuran yang lebih tepat daripada ukuran harta, ketenaran dan kedudukan dalam mengukur kesuksesan? Jika ada, apa itu? Dan bagaimana kita mencapainya?

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang semestinya Anda jawab sebelum melangkah lebih jauh untukmeraih sukses. Hidup hanyalah sekali. Oleh karena itu, janganlah Anda sia-siakan hidup ini hanya untuk mengejar kesuksesan semua. Yaitu, kesuksesan yang tidak jelas ukurannya karena sekedar mengikuti apa kata orang tentang arti sukses. Ini ibarat bersusah payah naik tangga, padahal tangganya berada di dinding yang salah. Hanya penyesalan yang akan didapatkan, karena segala jerih payah kita ternyata sia-sia belaka. Kesuksesan yang perlu Anda raih adalah kesuksesan yang bersandar pada pengertian yang benar tentang sukses itu sendiri, sehingga hidup tidak sia-sia.

taken from : Satria Hadi Lubis

No comments: